Oleh :
ANANG BUDI PRASETYO,SP
BBP KECAMATAN GADING
Pengolahan Tanah
1. Tanah diolah sampai gembur, misal dengan
cangkul atau di bajak sedalam kurang lebih 20 cm
2. Di buat bedengan dengan ukuran 80 X 300 cm
3. Jarak antara bedengan 20 cm
4. Di buat parit dengan kedalam 3 cm
5. Penanaman
• Penanaman dengan cara di tugal
• Dalamnya lubang tugalan 5-7 cm dan jarak
antara lubang (jarak tanam) 40x40 cm
• Setiap lubang tugalan diisi dengan 2-3 biji,
lalu di tutup dengan tanah (tapi jangan di padatkan) atau di tutup dengan abu
sekam
• Penanaman di laksanakan pada akhir musim
hujan
Penggunaan Bibit Unggul
Syarat benih yang baik di tanam;
1. Bernas (berwarna mengkilap)
2. Bebas dari serangan hama dan penyakit
3. Tidak keriput dan basah
4. Bersih ( tidak tercampur dengan biji
rerumputan atau kotoran lain)
5. Daya tumbuhnya lebih dari 90%
6. Kecepatan tumbuhnya baik
7. Kadar air 13-14%
Pemupukan
1. Pupuk yang di gunakan berupa pupuk alam
(kandang atau kompos), jika ada bisa pula dengan pupuk buatan (UREA, TSP dan
KCL)
2. Pupuk alam di berikan secara merata pada
waktu pengolahan tanah
3. Pupuk Urea sebanyak 75 Kg/ha, dimana 25 -
35 Kg diberikan pada saat tanam dan sisanya di berikan setelah penyiangan
kesatu (15-20 hari)
4. Pupuk TSP sebanyak 40 Kg/ha di berikan pada
waktu tanam yang di sebar ara merata
5. Pupuk KCL 20 kg/ha diberikan pada saat
tanam
Pengairan atau irigasi
1. Jika keadaan tanahnya kurang lembab, tanah
perlu diairi, pengairannya sekedar membasahi tanah
2. Cara mengairinya bisa dengan cara di leb
(mengari petakan sebentar) atau memasukan air ke dalam saluran / parit sampai
tanah cukup lembab
3. Saat pemberian air di lakukan dengan
sewaktu:
4. Berkecambah umur (0-4 hari)
5. Awal pertumbuhan Vegetatif (pertumbuhan
batang dan daun) kurang lebih umur 15-20 hari
6. Diairi 3 hari sekali
Pemberantasan gulma, hama dan
penyakit
1. Gulma
Pemberantasan gulma di semprot dengan
pertisida Weed Up 480 SL (hanya untuk memberantas biji rumput / rumput) di
lakukan pada saat tanam dan saat berbunga.
2. Hama
a. Lalat Bibit
• Pergiliran tanam dengan tanaman bukan mentimun
• Menutup lubang tanaman dengan mulsa atau
tanah
• Biji mentimun di campur dengan insektisida
(jika ada) misal dengan Furadan 3 G sebanyak 200 gram untuk setiap 1 Kg benih
• Caranya biji mentimun langsung di campur dan
di aduk rata dengan insektisida
• Menyemprotkan insektisida pada saat tanaman
berumur 7-8 hari setelah tanam, misal dengan Camacron 500 EC (2ml/liter).
b. Kepik Hijau
• Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan
mentimun
• Memusnahkan telur atau kepongpongnya
• Disemprot dengan insektisida misalnya dengan
Dursban 200 EC (2ml/liter), Imidagold 200 SL (1ml/liter), atau dengan Counter
50/1,8 SP (1gr/liter) yang di lakukan
pada saat tanaman berumur 20 hari setelah tanam
3. Penyakit Karat daun
Gejala:
• Pada daun pertama terdapat bintik -bintik
kecil, bintik - bintik akan menyatu menjadi bercak - bercak
• Bercak akan berkembang / menular ke bagian
daun atasnya sesuai bertambahnya umur tanaman
• Bercak terutama banyak terdapat di bagian
bawah daun dan warna bercak coklat (sperti karat.
Pengendalian:
• Tanaman yang terserang penyakit di cabut,
kemudian di bakar
• Menyemprotkan Fungisida SAAF 75 WP
(2gr/liter) yang di lakukan mulai umur 20 hari dengan selang waktu 7 hari
sampai tanaman berumur 30 hari di sertai pergiliran tanaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar