PERAN HORMAN BAGI TANAMAN
By:
Anang Budi Prasetyo,SP
Zat pengatur tumbuh tanaman atau
hormon semula di Indonesia hanya di pergunakan untuk keperluan percobahan di
perguruan tinggi atau di lembaga penelitian, Pengetahuan tentang zat pengatur
tumbuh ini di perlukan agar pemakaian
zat ini efektif dan menguntungkan. Beberapa jenis dan fungsi masing –
masing hormon yang ada,diantaranya :
A. Peran hormon Auksin :
- Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh (Dominansi apikal)
- Merangsang pembentukkan akar lateral
- Merangsang pembentukkan buah tanpa biji
- Mampu mendorong parthenokarpi
- Merangsang differensiasi jaringan pembuluh sehingga membentuk Xylem dan Floem
- Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)
- Berperan dalam dominansi apikal
B. Peran
hormon Giberelin
- Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
- Merangsang perkecambahan biji
- Memecah dormansi biji / mengakhiri peristiwa Dormancy
- Merangsang pembungaan dan pembuahan
- Pertumbuhan Gigantisme / raksasa pada tanaman
- Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
- Menghambat dominansi apikal oleh auksin
- Merangsang pertumbuhan kuncup lateral
- Merangsang pemanjangan titik tumbuh
- Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio
- Merangsang pembentukan akar cabang
- Menghambat pertumbuhan akar adventive
- Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun
D. Peran
hormon Asam Absisat
- Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh
- Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air
- Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan
- Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya
- Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen
- Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah
E. Peran
hormon Gas Etilen
- Mempercepat pematangan buah
- Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan
- Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal
- Merangsang proses absisi
- Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan
- Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada tumbuhan monoceus
F. Peran hormon Asam traumalin
- Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka
G. Peran hormon Kalin
- Dihasilkan pada jaringan meristem.
- Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
Sumber
: Surachmat Kusumo, Zat Pengatur Tumbuh Tanaman Cetakan ke II tahun 1990, cv Yasaguna Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar