By : Anang Budi
Prasetyo,SP
Penyuluh BPP
Kecamatan Gading
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Batang
merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik
tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian
batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus)
tempat daun melekat pada batangdapat dibedakan dari ruas (internodus),
yakni bagian batang di antar dua buku yang berurutan. Di ketiak daun biasanya
terdapat tunas ketiak. Bergantung pada pertumbuhan ruas dapat
dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan. Batang bisa memperlihatkan sumbu yang
memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya, batang dapat juga amat
pendek dan letaknya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang
terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk.
Berkaitan dengan habitat tumbuh dibedakan batang yang tumbuh di bawah (rizoma,
umbi lapis, umbi batang), di dalam air, atau di darat. Batang juga ada yang
tegak, memanjat, atau merayap. Ragam lain adalah susunan daun pada batang, ada
atau tidak adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi cabang, serta taraf percabangan,
bila ada.
Mengingat
banyak fungsi dan struktu batang, amatlah menakjubkan bahwa hanya ada satu
struktur dasar bagi semua tumbuhan berpembuluh. Jaringan pada batang dapat
dibagi menjadi jaringan dermal, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Perbedaan
struktur primer batang pad spesies berlainan didasari oleh perbedaan dalam
jumlah jaringan dasar dan jaringan pembuluh. Pad Coniferae dan
dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang umumnya tampak seperti silinder
berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh korteks dan di sebelah dalam oleh
empulur. Sistem jaringan pembuluh pada primer berupa sejumlah berkas yang jelas
terpisah satu dari yang lain dan dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh
juga dinamakan fasikel dan terletak dalam lingkaran. Parenkim
di antara dua ikatan pembuluh yang berdampingan disebut parenkim
interfasikel atau jari – jari epulur.
Pada Gymnospermae dan
dikotil, letak ikatan pembuluh berada dalam llingkaran, sedangkan pada
monokotil letaknya tersebar atau dalam dua lingkaran. Berikut ini dibahas
jaringan primer dari luar ke dalam.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan batang ?
2. Apa
saja fungsi dari batang ?
3. Apa
saja jaringan penyusun batang ?
4. Apa
perbedaan antara batang dikotil dengan monokotil ?
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan
fungsi batang pada tumbuhan.
2. Menjelaskan
struktur jaringan pada batang.
3. Mampu
membedakan batng dikotil dengan batang monokotil.
4. Menjelaskan
fungsi dari setiap jaringan pada batng.
D. Manfaat Makalah
1. Memberikan
informasi tentang anatomi batang.
2. Memberikan
informasi tentang morfologi batang.
3. Dapat
membedakan batng dikotil dengan monokotil.
4. Dapat
membedakan jenis tumbuhan dikotil dengan monokotil dilihat dari bentuk
batangnya.
5. Memberikan
wawasan tentang batang.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Definisi Batang
Batang
( CAULIS )
Batang
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan memingit tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan.
Pada
umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut:
a) Umumnya
berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain.
Akan tetapi selalu bersifat aktifnomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang
dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
b) Terdiri
atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, dan pada buku-buku
inilah terdapat daun.
c) Tumbuhnya
biasanya ke atas, menuju cahaya atau matahari (bersifat Fototrop atau
helitrop),
d) Selalu
bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
e) Mengadakan
percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali
kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
f) Umumnya
tidak berwarna hijau,kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan
waktu batang masih muda.
B.
Fungsi Batang
Batang
sangat berperan penting bagi kehidupan tumbahan. Air yang diserap akar diangkut
oleh pembuluh kayu (xilem) sampai ke daun.
Air dan
garam-garam mineral dari dalam tanah masuk ke tumbuhan secara osmosis, karena
cairan yang ada di dalam tumbuhan lebih pekat dari air yang ada di dalam tanah.
Air menumbus sel-sel, sehingga menimbulkan suatu gaya pada akar yang disebut
gaya tekan akar, air masuk ke dalam batang secara kapilaritas, karena pada
batang terdapat lubang-lubang kecil memanjang yang disebut kapiler batang yang
terdapat pada korteks.
Sepanjang
pembuluh xylem punya sel-sel berbentuk kapiler, sehingga mempercepat kenaikan
air sampai ke daun.
Jika
diinventarisir maka fungsi batang pada tumbuhan adalah sebagi berikut:
a. Fungsi
sebagai alat angkut (transportasi)
Batang
tumbuhan memiliki macam-macam jaringan yang hampir sama dengan akar. Jaringan
pembukuh angkut floem dan xylem saling bersambung dari akar ke batang dan ke
daun, dan tidak pernah putus. Air dan garam mineral dari dalam di serap oleh
bulu-bulu akar masuk ke epidermis menuju korteks dan endodermis dan akhirnya
masuk ke pembuluh xylem untuk diangkut. Xylem yang ada di dalam akar itu akan
berkesinambungan atau bersmbung, tidak putus dengan pembuluh xylem yang di
dalam batang.
Air dari
akar itu selanjutnya akan sampai di batang, karena di angkut oleh xylem. Air di
xylem batang di angkut ke bagian tumbuhan lainnya yang lebih atas, seperti ke
daun. Xylem pada batang bentuknya tampak seperti tabung atau rongga kecil yang
disebut pipa kapiler. Naiknya air pada pipa-pipa kapiler ssseperti pada xylem
disebut kapilaritas batang.
Untuk
memahami hal ini, cobalah anda amati satu potongan batang dikotil secara
melintang. Apa saja yang terdapat pada potongan batang tersebut? Tentu selain
pembuluh kayu atau xylem yang saling bersambungan mulai dari akar, batang
hingga ke daun, juga terdapat pembuluh angkut yang berfungsi untuk menyangkut
zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Jaringan pembuluh ini disebut pembuluh tapis atau floem. Floem juga selalu
bersmabung dari daun smapai akar. Floem yang ada di batang berfungsi untuk
menerimaan zat makanan dari daun untuk dibawa keseluruh bagian tumbuhan.
b. Fungsi
batang sebagai alat penyimpanan zat makanan
Anda sudah
mengenal batang, bahkan makanannya. Kentang adalah umbi yang berasal dari
batang yang mengembang berisi zat makanan yang berupa zat tepung. Zat makanan
tersebut merupakan sisa dari proses aktivitas hidup tumbuhan kentang, dan
disimpan sebagai cadangan makanan.
c. Fungsi
batang sebagai penyokong tubuh
Batang
pada tumbuhan juga berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, maksudnya adalah
menjadikan tumbuhan dapat tegak dan mengarah kea atas. Di samping itu batang
juga merupakan tempat melekatnya daun-daun dari tumbuhan itu. Fungsi lainnya
yang tidak kalah pentingnya, sebagia penunjang bahwa tumbuhan bagian dari
makhluk ditunjang oleh fungsi batang sebagai alat perkembangbiakan secara
vegetatif, antara lain perkembangbiakan menggunakan stek batang.
d. Mendukung
bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah, yaitu: daun , bunga, dan buah
e. Alat
perkembangbiakan.
Batang
juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua
pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang.
Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara
lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk
bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu
dan bambu.
C. Jenis - jenis
Batang
Jika kita
membandingkan berbagai jenis tumbuhan. Ada di antaranya yang jelas kelihatan
batangnya. Tetapi ada pula yang tampaknya tidak berbatang. Oleh sebab itu kita
membedakan:
a
Tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis).tumbuh
tumbuhan yang benar tidak berbatang sesungguhnya tidak ada. Hanya tampaknya
saja tidak ada. Hal itu disebabkan karena batang amat pendek,sehingga semua
daunya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama
lain merupakan suatu roset (rosula), seperti misalnya
lobak (Raphanus sativus L). Lihatlah perihal tata letak daun. Tumbuhan
semacam ini akan memperlihatkan batang dengan nyata pada waktu berbunga. Dari
tengah-tengah roset daun muncul batang yang tumbuh cepat dengan daun-daun yang
jarang-jarang, bercabang-cabang dan mendukung bunga-bunganya.
b
Tumbuhan yang jelas berbatang.
Batang
tumbuhan dapat dibedakan seperti berikut:
1. Batang
basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan berair, misalnya
pada bayam (Amaranthus spinosus L). Krokot (portulaca oleracea L),
2. Batang
berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat,
karena sebagian besar terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-pohon (arbores)
dan semak-semak (frutices) pada umumnya.
Pohon adalah tumbuhan yang tinggi
besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah, sedang semakadalah
tumbuhan yang tak seberapa besar,batang berkayu,bercabang-cabang dekat permukaan
tanah atau malahan dalam tanah. Contoh pohon: mangga, semak: sidaguri
3. Batang
rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras, mempunyai
ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, misalnya pada padi (oryza
sativa l) dan rumput( Gramineae) pada umumnya.
4. Batang
mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai
ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globusa
kunth), wlingi (Scirpus grossus L) dan tumbuhan sebangsa teki (cyperaceae).
1. Bentuk Batang
Tumbuhan
biji belah (dicotyledoneae) pada umumnya mempunyai batang yang di bagian
bawahnya lebih besar dan ke ujung semakin mengecil, jadi batangnya dapat
dipandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang, yang dapat
mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan biji tunggal (monocotyledoneae)
sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal sampai ke ujung boleh dikata tak
ada perbedaan besarnya. Hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya
tampak membesar, tetapi selanjutnya ke atas tetap sama, seperti terlihat pada
bermacam-macam palma (palmae).
Jika kita
berbicara tentang bentuk batang biasanya yang dimaksud ialah bentuk batang pada
penampang melintangnya ini dapat dibedakan bermacam-macam bentuk batang, a.I.:
a. Bulat (teres),
misalnya bambu (bambusa sp), kelapa (cocos)
b.Bersegi (angularis).
Dalam hal ini ada kemungkinan:
- Bangun segi tiga(triangularis),
misalnya batang teki (Cyperus rotundus),
- Segi
empat (quadrangularis),misalnya batang markisah (pass iflora
quardrangularis L.)
c. Pipih dan
biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun pula.
Batang yang bersifat demikian dinamakan:
- Filokladia (phyllocladium),
jika amat pipih dan mempunyai daun dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas,
misalnya pada jakang (Muehlenbeckia platyclada meissn)
- Kladodia (cladodium),
misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill)
Dilihat
permukaanya batang tumbuh-tumbuhan juga
2. Percabangan Pada Batang
Batang
suatu tumbuhan ada yang bercabang ada yang tidak, yang tidak bercabang
kebanyakan dari golongan tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneoe)
,misalnya jagung (Zea mays L.) . Umumnya batang memperlihatkan
percabangan, entah banyak entah sedikit.
Cara
percabangan ada bermacam-macam, biasanya dibedakan tiga macam cara percabangan,
yaitu :
1. Cara
percabangan monopodial ,yaitu juka batang pokok selalu tampak jelas, karena
lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) dari pada
cabang-cabangnya, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.)
2. Percabangan
simpodial, batang pokok sukar ditentukan karena dalam perkembangan selanjutnya
mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat
pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya misalnya pada sawo manila (Achras
zapota L.)
3. Percabangan menggarpu atau dikotom,yaitu
cara percabangan,dimana batang setiap kali menjadi 2 cabang yang sama
besarnya,misalnya paku andam(Gleichenia linearis Clarke).
Cabang yang besar yang biasanya
langsung keluar dari batang pokok lazimnya disebut dahan (ramus).sedang
cabang-cabang yang kecil dinamakan ranting(ramulus).
Cabang-cabang pada suatu tumbuhan
dapat bermacam-macam sifatnya,oleh karena itu,cabang-cabang dapat dibedakan
seperti dibawah ini:
a. Geragih
(flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang kecil panjang yang tumbuh
merayap, dan dari buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan kebawah tumbuh
akar-akar. Tunas pada buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing dapat
terpisah merupakan suatu tumbuhan baru. Cabang yang demikian ini dibedakan lagi
dalam dua macam :
1. Merayap
di atas tanah, misalnya pada daun kaki kuda (centella asiatica Urb.) dan
arbe (Fragraria vesca L.)
2. Merayap
di dalam tanah , misalnya teki (cyperus lrotundus L.), kentang (solanum
tuberosum L.)
b. Wiwilan
atau tunas air (virga singularis), yaitu cabang yang biasanya tumbuh
cepat dengan ruas-ruas yang panjang, dan seringkali berasal dari kuncup yang
tidur atau kuncup-kuncup liar. Seringkali terdapat pada kopi (Coffea sp.)
dan pohon coklat (Theobroma cacao L.).
c. Sirung
panjang (virga), yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung
daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang
demikian ini tidak pernah dihasilkan bunga, oleh sebab itu sering disebut pula
cabang yang mandul (steril),
d. Sirung
pendek (virgula atau virgula sucrescens), yaitu
cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek yang selain daun biasanya
merupakan pendukung tanpa bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat
perkembangbiakan bagi tumbuhan ini disebut pula cabang yang subur (fertil).
3. Arah Tumbuh Batang
Cabang-cabang
pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut yang tertentu dengan batang
pokoknya. Bergantung pada besar kecilnya sudut ini, maka arah tumbuh cabang
menjadi berlainan.
Umumnya
orang membedakan arah tumbuh cabang seperti berikut.
a. Tegak
(fastigiatus), yaitu jika sudut antara batang dan cabangnya amat kecil,
sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke atas,
tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya, misalnya wiwilan pada
kopi (Coffea sp.)
b. Condong
ke atas (patens), jika cabang dengan batang poko membentuk sudut kurang
lebih 45 derajat, misalnya pada pohon cemara (Casuarina equisetifolia L.)
c. Mendatar
(horizontalis), jika cabang dengan batang pokok membentuk sudut sebesar kurang
lebih 90 derajat Celcius, misalnya pada pohon randu (Caiba pentandra gaertn)
d. Terkulai
(declinatus), jika cabang pada pangkal mendatar, tetapi ujungnya lalu
melengkung kebawah, misalnya kopi robusta (Coffea robusta Lindl.)
e. Bergantung
(pendulus) , cabang-cabang yang tumbuhnya ke bawah, misalnya
cabang-cabang tertentu pada Salix.
Mengenai
soal batang, selain yang telah diuraikan di muka, ada bermacam-macam tumbuhan
yang mempunyai pangkal.
D.
Jaringan Pada Batang
a.
Struktur Anatomis Batang
Pada ujung
batang yang sedang tumbuh, tepatnya berada dibelakng meristem apical, terbentuk
jaringan primer. Dari luar ke dalam, jaringan primer seperti tabg terdapat
diujung akar terdiri atas jaringan berikut ini.
a. Protoderma,
merupakan bagian luar yang akanmembentuk epidermis.
b. Prokambium, terletak
di bagian tengah, akan membentuk xilem, floem, dan kambium vascular.
c. Meristem
dasar, akan membentuk empulur dan korteks.
Hanya
tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan
sekunder. Hal tersebut dapat menyebabkan tumbuhan dikotil memiliki striktir
sekunder.
b.
Struktur Primer Batang
Semua
tumbuhan memiliki struktur primer, yaitu struktur jaringan yang terbentuk pada
awal pertumbuhan batang pada ujung batang.
Berikut ini
akan dibahasa tentang struktur primer batang monokotil dan dikotil.
1. Struktur
Primer Batang Monokotil
Struktur
primer batang monokotil terdiri atas epidermis pada bagian luar, dan pada
bagian dalam terdiri atas seklerenkima, parenkima korteks, ikatan pembuluh, dan
parenkima empulur. Ikatan pembuluh pada struktur primer batang monokotil
tersebar acak hingga ke empulur, sehingga batas korteks dan empulur tidak
tampak.
2. Struktur Pimer Batang
Dikotil
Struktur
primer batang dikotil dibangun oleh jaringan-jaringan primer sebagai berikut.
a. Epidermis, terbentuk atas sel-sel pipih yang
berfungsi melindingi jaringan yang ada di dalamnya, umumnya satu lapis. Dinding
sel tebal dan dilapisi kitin atau kutikula.
b. Korteks,
daerah di bawah epidermis yang tersusun dari sel-sel parenkim, fungsinya dapat
untuk menyimpan cadangan makanan. Pada beberapa jenis tumbuhan, dinding sel-sel
parenkimnya menebal membentuk kolenkima dan seklerenkima, yang berfungsi
memperkuat batang.
c. Stele atau silinder pusat, merupakan bagian
terdalam dari batang. Setele tersebut disusun oleh xilem, floem, kambium
vascular, dan empulur.
1
Floem primer merupakan jaringan
korteks yang tersusun oleh beberapa macam sel yang mampu mengangkut zat organik
hasil fotosintesis dari daun ke tempat lain. Misalnya, floem dan serabut floem.
2
Kambium vascular (kambium
pembuluh), merupakan jaringan yang bersifat meristematis dan terbentuk dari
prokambium. Kambium ini terletak di antara jaringan xilem dan
floem. Pembelahan kearah luar sel-sel kambium akan membentuk floem
sekunder sedangkan kea rah dalam akan membentuk xilem sekunder.
3
Xilem primer, merupakan jaringan
yang kompleks, yang tersusun atas pembuluh xilem (trakea) dan trakeid,
terbentuk pada pembuluh primer.
4
Empulur, baian dalam batang yang tersusun oleh sel parenkima dan dapat
berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan.
3. Struktur Sekunder Batang
Hanya
tumbuhan dikotil yang memiliki kambium sehingga hanya tumbuhan dikotil yang
mengalami pertumbuhan sekunder. Macam-macam jaringan sekunder yang dimiliki
oleh tumbuhan dikotil akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Floem
sekunder , merupakanjaringan floem yang letaknya lebih dalam dari
jaringan floem primer, yang dibentuk oleh kambium kea rah luar. Akibat terus
terbentuknya jaringan floem sekunder kulit batang tanaman dikotil membesar atau
mengalami pertumbuhan sekunder.
2. Xilem sekunder, merupakan jaringan xilem
yang dibentuk oleh jaringan kambium kea rah dalam. Letak xilem sekunder lebih
ke arah luar dari pada letak xilem primer. Pertumbuhan xilem sekunder
menyebabkan jari-jari xilem semakin besar. Pertumbuhan jari-jari xilem tidak
sama setiap tahun, tergantung pada curah hujan, persediaan air, makanan, dan
pengaruh musim. Fenomena tebal tipisnya pertumbuhan jari-jari batang
menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun.
3. Gabus dan kambium
gabus
Gabus
(felem) merupakan jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus (felogen) ke arah
luar. Sebaliknya kea rah dalam felogen akan membentuk feloderma atau parenkim
gabus. Gabus terdiri dari sel-sel yang dinding selnya mengalami penebalan oleh
suberin, dan bersifat impermeabel. Pada jaringan gabus di kulit batang,
terdapat lentisel.
Tabel D.1 Perbedaan Struktur Batang Monokotil dan Dikotil
No
|
Monokotil
|
No
|
Dikotil
|
1
|
Batang tidak bercabang-cabang
|
1
|
Batang Bercabang - cabang
|
2
|
Hipodermis berupa sklerenkim
|
2
|
Hipodermis berupa kolenkim
|
3
|
Pembuluh angkut tersebar
|
3
|
Pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran atay berseling radial
|
4
|
Tidak mempunyai jari-jari empulur
|
4
|
Jari-jari empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut
|
5
|
Tidak mempunyai kambium vascular, sehingga tidak dapat tumbuh
membesar
|
5
|
Mempunyai kambium faskular, sehingga dapat tumbuh membesar
|
6
|
Empulur tidak dapat dibedakan dengan daerah korteks
|
6
|
Dapat dibedakan daerah korteks dan empulur
|
7
|
Tidak ada kambium diantara xilem dan floem
|
7
|
Ada kambium diantara xilem dan floem
|
Batang
berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral,dan makanan
antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan, batang menghasilkan daun dan
tunas.sedangkan pada fase reproduksi , batang menghasilkan
bunga. Ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan
kuncup ketiak disebiu kuncup aksiler. Jika kuncup suatu batang
diiris membujur maka akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem,
buku dan ruas antarbuku.
BAB 3
PENUTUP
Simpulan
Batang
berfungsi sebagai tempat duduk daun, sarana lintasan air, mineral,dan makanan
antar bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan, batang menghasilkan daun dan
tunas. Sedangkan pada fase reproduksi , batang menghasilkan
bunga. Ujung batang dan daunnya disebut kuncup terminal, sedangkan
kuncup ketiak disebut kuncup aksiler. Jika kuncup suatu batang
diiris membujur maka akan tampak bagian berupa daun muda, jaringan meristem, buku
dan ruas antarbuku.Pada struktur sekunder batang, hanya tumbuhan dikotil yang
memiliki kambium sehingga hanya tumbuhan dikotil yang mengalami pertumbuhan
sekunder. Adapun perbedan batang dikotil dengan batang monokotil. Pada batang
monokotil, batang tidak bercabang-cabang, hipodermis berupa sklerenkim,
pembuluh angkut tersebar, tidak mempunyai jari-jari empulur, tidak mempunyai
kambium vaskular sehingga tidak dapat tumbuh membesar, empulur tidak dapat
dibedakan dengan daerah korteks dan tidak ada kambium diantara xilem dan floem.
Sedangkan pada batang dikotil, batang bercabang-cabang, hipodermis berupa
kolenkim, pembuluh angkut teratur dalam susunan lingkaran tahunnya berseling
radial, jari-jari empulur berupa deretan parenkim diantara berkas pengangkut, mempunyai
kambium faskular sehingga dapat tumbuh membesar, dapat dibedakan daerah korteks
dan empulur, dan ada kambium diantara xilem dan floem.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat, Estiti. 1995. Anatomi
Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
2. Tjitrosoepomo, Gembong. 2007. Morfologi
Tumbuhan.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
3. http://dimar27.multiply.com/journal/item/14/Kemenangan_di_Puncak_Andam?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar