PENYAKIT
TANAMAN PADI
BERCAK DAUN
CERCOSPORA
Penyakit bercak daun cercospora atau yang sering disebut
bercak coklat sempit (narrow brown leaf spot) disebabkan oleh jamur Cercospora
oryzae Miyake.Penyakit bercak daun cercospora merupakan salah satu penyakit
yang sangat merugikan terutama pada sawah tadah hujan yang kahat kalium.
Penyakit ini mengakibatkan daun menjadi kering sebelum
waktunya yang berdampak pada turunya hasil panen dan keringnya pelepah daun
yang menyebabkan kerebahan tanaman. Penyakit ini tersebar luas diseluruh negara
penghasil padi di Asia Tenggara serta di Jepang,Cina,Amerika Serikat, Amerika
Tengah,dan Afrika. Di Indonesia sendiri penyakit bercak daun tersebar diseluruh
daerah penghasil padi di Jawa.Di Jalur Pantura Jawa Barat penyakit ini tersebar
merata di Kabupaten Karawang,Subang,Indramayu,dan Cirebon.
Gejala awal penyakit ini yaitu timbul bercak-bercah sempit
pada daun berbentuk memanjang berwarna coklat kemerahan, sejajar dengan ibu
tulang daun,dengan ukuran panjang kurang lebih 5 mm dan lebar 1-1,5
mm.Banyaknya bercak makin meningkat pada waktu tanaman membentuk anakan.Pada
serangan yang berat bercak-bercak terdapat pada upih daun, batang, dan bunga.
Pada saat tanaman mulai masak gejala yang berat mulai terlihat pada daun bendera
dan gejala paling berat menyebabkan daun mengering.Infeksi yang terjadi pada
pelepah dan batang meyebabkan batang dan pelepah daun busuk sehingga tanaman
menjadi rebah.
Jamur yang menyebabkan penyakit bercak daun mengadakan
penetrasi ke jaringan melalui stomata.Miselia berkembang di dalam jaringan
parenkhima dan di dalam sel-sel epidermis. Jamur ini mampu bertahan dalam
jerami atau daun sakit. Perkembangan penyakit bercak daun cercospora sangat
dipengaruhi oleh faktor ketahanan varietas,cuaca dan pemupukan.Varietas tahan
sangat efektif menekan perkembangan penyakit bercak daun cercospora. Pada
varietas yang tahan, bercak yang timbul lebih sempit,lebih pendek,dan lebih tua
warnanya.
Pengendalian
Prioritas utama dalam pengendalian penyakit bercak daun cercospora
adalah dengan penanaman varietas tahan dan perbaikan kondisi tanaman.Hasil
pengamatan dilapangan menunjukkan varietas Ciherang dan Membramo tergolong
tahan,sementara IR64 dan Widas tergolong rentan. Pemupukan N,P,dan K yang
mencukupi dan tidak berlebihan sangat efektif menekan perkembangan penyakit.
Penyemprotan fungisida difenoconazol satu kali dengan dosis 1 cc/satu liter air
dengan volume semprot 400-500 l/ha pada stadium anakan maksimum,bisa menekan
perkembangan penyakit bercak daun cercospora hingga 32,10%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar