KEKURANGAN UNSUR HARA PADA TANAMAN
( DEFISIENSI UNSUR HARA )
Oleh : Anang Budi
Prasetyo,SP
Defisiensi
atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa
makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur
hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang
rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak
tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Kita
sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk
mengetahui ketersediaan unsur hara tersebut, salah satu upayanya adalah dengan
mengetahui gejala defisiensi unsur hara pada tanaman.
GEJALA DEFISIENSI UNSUR HARA PADA TANAMAN
A. NITROGEN (N)
Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun
berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati
dan mengering berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna,
kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya.
Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan
pupuk kimia berupa urea (N=46%), ZA (N=21%), KNO3, NPK serta
pupuk daun kandungan N tinggi.
B. FOSFOR (P)
Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian
bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan
terpelintir (distorsi). Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu.
Kekurangan unsur ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan.
Cara penanganan kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk
kimia SP36 (P=36%), NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.
C. KALIUM (K)
Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya
daun terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang
kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun
tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil,
kualitas jelek dan tidak tahan simpan.
Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan
pupuk kimia KCl (K=52%), NPK, MKP, serta pupuk daun kandungan K tinggi.
D. SULFUR (S)
Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun
muda memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak
merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil,
berbatang pendek, dan kurus.
Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah dengan menambahkan
pupuk kimia ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun yang mengandung unsur
S.
E. KALSIUM (CA)
Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan
kuncup yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun
muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum
waktunya, warna buah kurang sempurna.
Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan menambahkan
kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium
kandungan Ca 80-99%.
F. MAGNESIUM (MG)
Gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua
yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat. Diantara
tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning dan terdapat
bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau.
Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah dengan menambahkan
pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=18%), serta pupuk daun yang
mengandung unsur Mg.
UNSUR MIKRO
a) Besi (Fe). Gejala kekurangan besi ditandai dengan warna kuning
pada daun-daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran dan mati
pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan kemudian memutih,
pertumbuhan tanaman seolah terhenti.
b) Boron (B). Gejala kekurangan boron ditandai dengan tepi daun
mengalami klorosis mulai dari bawah daun kemudian mengering dan akhirnya mati.
Pada tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan
cabang tumbuh sejajar berdampingan.
c) Tembaga (Cu). Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun
berwarna hijau kebiru-biruan, ujung daun secara tidak merata ditemukan layu,
terkadang terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman
kerdil dan gagal membentuk bunga.
d) Mangan (Mn). Gejala kekurangan mangan ditandai dengan pertumbuhan
tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di
beberapa tempat mati, serta biji yang terbentuk tidak sempurna.
e) Seng (Zn). Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua
berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya
mati.
f) Molibedenum (Mo). Gejala kekurangan molibdenumditandai dengan warna daun
memudar, keriput dan mengering, pertumbuhan tanaman seolah terhenti dan
akhirnya mati.
Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk
organik yang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan,
serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar