JENIS-JENIS GULMA PADA TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA
Oleh : Anang Budi Prasetyo,SP
Gulma yaitu
tumbuhan/tanaman liar yang tidak dikehendaki yang dapat menjadi pesaing
dan mengganggu pertumbuhan tanaman
pokok. Klasifikasi gulma dan penyebarannya. Gulma secara umum ( marfologi )
dapat dibedakan 3 golongan yaitu :
1.
Golongan Rumput ( Grasses ).
Rumput
pada umumnya berdaun panjang, lurus , urat- urat daunnya sejajar batangnya
bulat dan berongga contohnya al : Echinochloa colonum ( L ) Link. Jejagoan
leutik ( sunda ), Tuton ( Jawa )
Echinochloa erusgalli ( P ) Beauv. Jajagoan ,Gagajahan ( sunda ), Jawan.( jawa
)
2.
Golongan Teki ( Sedges )
Tumbuhan
ini hampir serupa dengan rumput, bedanya adalah daunnya berjajar tiga dan
batang nya berbentuk segi tiga serta tidak berongga. Kerapkali mempunyai
rhizoma ( akar
tinggal ), yang berbeda - beda bentuknya sesuai dengan fungsinya, yakni untuk
penyimpanan makanan dan untuk pembiakan . Contohnya : . Cyperus difformis
L. Jakut papayungan ( sunda ) Welut (
jawa) . Fimbristylis miliaecae Wahl ( F. littoralis Gaudich) Tumbaran ( Jawa ),
3.
Golongan Berdaun lebar ( broad leaves )
Tumbuhan
ini pada umumnya berdaun lebar contohnya :
Marsilea crenata Prest. Semanggi ( sunda ) Semanggen ( Jawa )
Monochoria vaginalis ( Burm .f ) Presl. Enceng lembut ( sunda ), Bengok ( Jawa )
Marsilea crenata Prest. Semanggi ( sunda ) Semanggen ( Jawa )
Monochoria vaginalis ( Burm .f ) Presl. Enceng lembut ( sunda ), Bengok ( Jawa )
A.
Gulma Padi gogo rancah
Gulma pada tanaman padi gogorancah hampir mirip
dengan padi sawah tadah hujan. Gulma yang tumbuh umumnya dapat menyesuiakna
diri dengan kondisi kering dan basah.
B.
Gulma Padi gogo
Gulma pada tanaman padi gogo umumnya didominasi oleh
golongan rumput , sebagian kecil berdaun lebar dan teki. Ada daerah daerah
khusus yang didominasi oleh golongan teki terutama bila lahan-lahan yang sangat
intensif diusahakan dengan pemupukan N yang tinggi.
C.
Gulma padi pasang surut
Sawah pasang surut umunya didominasi oleh gulma
golongan rumput . Dari golongan teki terdapat cyperus iria . Gulma golongan
berdaun lebar relatif jarang ditemukan di sawah pasang surut.
D.
Penyebaran Gulma :
Penyebaran
gulma dapat terjadi melalui :
1. Melalui benih yang terkomtaminasi dengan biji gulma.
2. Perantara hewan yang membawa biji pada saluran pencernakan atau bulu dan kotoran.
3. Melalui pupuk kandang yang kurang matang.
4. Melalui sisa tanaman pada waktu panen, khususnya yang dilakukan dengan mesin.
5. Penyebaran melalui angin.
6. Penyebaran melalui air irigasi.
1. Melalui benih yang terkomtaminasi dengan biji gulma.
2. Perantara hewan yang membawa biji pada saluran pencernakan atau bulu dan kotoran.
3. Melalui pupuk kandang yang kurang matang.
4. Melalui sisa tanaman pada waktu panen, khususnya yang dilakukan dengan mesin.
5. Penyebaran melalui angin.
6. Penyebaran melalui air irigasi.
E.
Pengamatan Gulma :
Tujuan
pengamatan gulma adalah untuk mengetahui dominasi gulma yang ada sehingga
apabila akan dikendalikan dengan herbisida dapat digunakan dasar pemilihan
herbisida yang tepat. Kerapatan Gulma
Untuk mengukur kerapatan gulma digunakan dua ukuran
yaitu :
1. Untuk gulma
yang berkompetisi terhadap sinar matahari, ciri gulma ini adalah pertumbuhannya
ke atas dan menaungi tanaman pokok..Kompetisi gulma yang tumbuh tegak diukur dengan
menghitung jumlah gulma per meter pesegi ( ukuran ini dibandingkan dengan
jumlah tanaman pokok per meter pesegi ).
2. Kompetisi
gulma yang tumbuh rendah ( menjalar ) diukur dengan membandingkan luas lahan
yang tertutup gulma. Dengan dua cara tersebut nilai yang kecil akan
memperlihatkan jumlah gulma yang sedikit dan tingkat kompetisinya kecil. Hal
ini dilakukan dalam rangka menentukan jenis, dosis dan cara pengendalian dengan
herbisida
F.
Cara Pengendalian Gulma
Ada
beberapa tehnik pengendalian gulma yang umum dilakukan yaitu :
Preventif
( Pencegahan ) Cara ini
dilakukan melalui pengelolaan tanah dan pengelolaan air.
Mekanis
( dengan alat - alat
baik sederhana / modern )
a.
Manual/tenaga
manusia : dengan tangan dan alat-alat sederhana (kored,
b.
cangkul, sabit, garu, dan ternak)
c.
Semi
mekanis : mesin-mesin sederhana (mower, cultivator, dsb)
d.
Mekanisasi
penuh : alat-alat modern (traktor, ratavator, weed craster, dsb)
e.
Penggunaan
dengan api (mekanis / physik)
Kimiawi
a. Pengendalian
kimiawi dilakukan dengan menggunakan herbisida, baik yang bersifat kontak
maupun sistemik.
b. Penggunaan
herbisida harus memenuhi kriteria 5 (lima) tepat yaitu : tepat jenis,
tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar